Apa yang Membedakan antara Sukses dan Gagal? Kenali Kembali Passion Anda

Separuh hidup kita, kita habiskan untuk bekerja. Beberapa diantara kita ada sukses, dan ada yang gagal. Apakah yang sebenarnya membedakan antara sukses dan gagal? Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang secara signifikan? Apa yang dimaksud dengan passion?

Ternyata orang-orang yang sukses memiliki passion dan bakat alami pada pekerjaan yang mereka tekuni. Orang-orang tersebut menjaga keaslian dan jati diri mereka. Mereka hanya menekuni bidang yang menjadi kekuatan mereka. “Ibarat ayam janganlah belajar untuk terbang, tetapi belajarlah untuk mematuk. ”

 


 Mengenal apa itu hobi dan passion

Pernahkah anda merasa sangat bersemangat ketika melakukan suatu aktivitas sehingga lupa makan dan lupa tidur? Apakah yang sebenarnya sedang anda kerjakan? Apakah itu yang dinamakan hobi? Lalu darimana asalnya hobi tersebut? Apakah anda menciptakan hobi itu sendiri, ataukah bawaan sejak lahir?

Darimanapun asalnya, tanpa kita sadari hobi akan mendorong kita melakukan hal-hal yang kita minati dan hobi selalu mempunyai daya tarik untuk ditekuni.

Pada dasarnya, kita tidak bisa memilih hobi kita sendiri. Kita lahir dengan ketertarikan, kesenangan, gairah, dan hobi masing-masing. Ada yang sangat suka membaca buku, ada yang suka berolahraga, ada yang suka travelling, dan sebagai­nya. Seringkali kita menyebut hal tersebut sebagai passion.

Passion adalah sesuatu yang mendorong kita untuk melakukan suatu hal dengan perasaan senang dan gembira. Dengan passion tersebut, seseorang mulai bisa berkreasi mengembangkan apa yang disukainya.

Sebagian di antaranya bahkan berhasil menjadikannya pekerjaan. Tentu bekerja yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar.

 


Penyebab terbesar kegagalan

Sebagian dari kita ada yang sukses, sebagian lagi gagal dalam menjalani karir. Ketika ditelusuri ternyata penyebab terbesar seseorang gagal dalam karir adalah orang tersebut tidak menyukai pekerjaannya. Hal ini tentu menjadi masalah besar, mengingat sebagian besar hidup akan kita habiskan untuk bekerja.

Rata-rata waktu setiap orang bekerja adalah 40–45 tahun sepanjang hidupnya. Kita bekerja kurang lebih 45 jam setiap minggu dengan rincian 6 hari kerja 1 hari libur untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tentu selama 40–45 tahun tersebut kita tidak ingin melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak kita sukai.

Pada umumnya, kita kurang mengenali bakat dan potensi yang kita miliki, sehingga kita lebih banyak mendengarkan nasihat orang lain untuk menentukan masa depan. Padahal, orang lain belum tentu mengenali diri kita sebaik diri kita sendiri.

Jika sudah begini, akan terjadi ke­salahan dalam memilih karir dan masa depan yang cocok, sehingga berujung pada ketidaknyamanan kehidupan.

 


87% mahasiswa Indonesia ternyata kuliah salah jurusan

salah-jurusan-okezone
87% pelajar memilih jurusan kuliah yang salah | Okezone

Penulis pun juga baru tahu. Angka 87% sangatlah mengejutkan. Menurut Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) Irene Guntur, M.Psi., Psi., CGA, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan.

“Salah jurusan bisa memicu pada pengangguran. Supaya tidak ada pengangguran lagi ya jangan sampai ketika kuliah salah jurusan,” ujarnya. (sumber berita news.okezone.com)

Dari semua masalah di atas, tim riset kami berusaha mengembangkan sebuah metode ilmiah untuk mengenali potensi diri dalam pengembangan karir. Kami mengembangkan teori-teori psikoanalisis untuk membantu anda menyu­sun masa depan yang lebih gemilang.

Buku Persona sengaja disusun dengan bahasa dan konsep yang sederhana untuk memudahkan pembaca memahami dan mengaplikasikannya. Bukankah pekerjaan yang paling baik itu hobi yang dibayar? Maka dari itu kenali diri anda mulai dari sekarang!

 

(Visited 935 times, 1 visits today)

Irul Haqqiasmi

Kembali ke atas