Mengelompokkan kepribadian ke dalam tipe-tipe tertentu disebut dengan tipologi. Pengelompokan kepribadian ini bukanlah hal yang baru dalam dunia modern. Bahkan beberapa metode sudah ada sejak jaman kuno. Selama lebih dari dua puluh abad, para ilmuwan telah mengetahui bahwa setiap individu adalah unik, namun ada pola-pola yang dapat diprediksi dalam tingkah laku manusia.
Pada abad ke-empat sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani telah mencoba untuk mengelompokkan manusia. Di antara mereka yang paling terkenal adalah Aristotle, Hippocrates, dan Galen. Mereka percaya bahwa tingkah laku manusia dapat dibagi menjadi empat sub-kelompok yaitu sanguine, melancholic, phlegmatic, dan choleric.
Jung’s Psychological Types (1921)
Pada tahun 1920-an, psikolog Swiss yang bernama Carl Gustav Jung, yang merupakan murid dari Sigmund Freud, mengembangkan tipologinya sendiri.
Menurut Jung, manusia memiliki empat cara/fungsi dalam bersinggungan dengan realitas yaitu, Thinking (T), Feeling (F), Sensation (S), Intuition (N), yang ditulis dalam bukunya Psychological Types, yang dipublikasikan pada tahun 1921.
Jung menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mempelajari kesamaan dan perbedaan manusia. Dia menyimpulkan bahwa ada suatu sifat bawaan yang melekat kuat untuk menentukan reaksi kita ketika berhubungan dengan dunia luar.
Kesimpulan yang dicapai Jung adalah, bahwa tiap-tiap orang memiliki satu dari delapan proses mental yang paling dominan dari fungsi lainnya.
Myers-Briggs Type Indicator (1940)
Teori Jung sangatlah abstrak. Beruntungnya pada tahun 1940-an, seorang ibu dan anak perempuannya yang dikenal dengan nama Katharine Briggs dan Isabel Myers menemukan kunci praktis untuk mengaplikasikan teori Jung.
Mereka berdua menghabiskan empat puluh tahun setelahnya untuk mengobservasi orang-orang di sekitar mereka dengan Teori Jung tersebut. Mereka menciptakan sistem pengelompokan kepribadian yang paling luas yang pernah dikembangkan, yang dinamakan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI®), dengan enam belas tipe kepribadian. MBTI sampai saat ini telah diujikan kepada lebih dari lima puluh juta orang di seluruh dunia.
Pendekatan yang digunakan dalam buku Persona adalah bentuk sederhana dari MBTI tersebut. Kami sengaja mengembangkan metode yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh masyarakat luas, sehingga cocok untuk mengembangkan karir.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa tipe-tipe kepribadian tersebut bekerja jauh lebih baik ketika mendapatkan lingkungan dan atmosfer kerja yang cocok dengan kepribadian mereka. Contohnya adalah Isabel Myers sendiri yang memiliki warna kepribadian Green [NF]. Mereka yang berwarna kepribadian Green [NF] memiliki kepuasan kerja ketika dapat berkontribusi membantu dan mengembangkan orang lain.
Penjelasan MBTI, Bagaimana Huruf-Huruf Ini Menjelaskan Kita?
Bahkan Myers pernah berkata “Kecintaan saya terhadap apa yang saya kerjakan sangatlah besar, sehingga saya masih bekerja sampai umur 80 tahun yang tak pernah saya rencanakan sebelumnya.”
Jadi, jangan sampai salah dalam memilih pekerjaan. Segera kenali diri anda, dan perjuangkan hidup anda!
(Sumber : Persona, Pilihlah pekerjaan yang anda cintai maka anda tidak akan merasa bekerja sepanjang hidup | Irul Haqqiasmi)